Keluarga besar SMP Al Kautsar memberikan donasi sebesar Rp 65 juta untuk anak -anak yatim dan piatu di Palestina. Sumbangan ini disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sahabat Yatim.

Serah terima donasi dilakukan langsung oleh Kepala SMP Al Kautsar Rudiyanto kepada Ustadz Tio Kurniawan, LC perwakilan dari LAZ Sahabat Yatim, Selasa, 17 September 2024.

Turut hadir Kepala Cabang Sahabat Yatim Ustadz Adi Kurniawan, Yussuf Dhika Mahendra, dan dai asal Palestina Syeikh Bayan Abu Ali. Kegiatan diikuti oleh seluruh siswa SMP Al Kautsar, para dewan guru dan karyawan SMP Al Kautsar.

Kepala SMP Al Kautsar Rudiyanto mengatakan kegiatan sumbangan dan penggalangan dana untuk anak-anak yatim Palestina ini dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu โ€˜Alaihi Wa Sallam 1446 Hijriyah. Kegiatan ini bekerja sama dengan LAZ Sahabat Yatim yang memiliki program Safari Dakwah Goes to School Peduli Yatim Palestina.

โ€œTujuannya untuk membantu anak-anak yatim Palestina, korban tragedi kemanusiaan di Gaza, sebagai sesama muslim wajib saling tolong menolong. Sumbangan berasal dari para siswa, wali murid, guru, dan karyawan SMP Al Kautsar,โ€ kata Rudiyanto.

Pada kesempatan ini, Syekh Bayan Abu Ali menceritakan tentang kondisi Palestina saat ini serta mensyiarkan tentang pembebasakan Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa. Syekh Bayan Abu Ali berdakwah menggunakan bahasa Arab dan ditranslate ke bahasa Indonesia oleh Ustadz Tio Kurniawan.

Diawal ceramahnya, Syekh Bayan Abu Ali mengucapkan terimakasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, para guru dan siswa yang telah menyambutnya di SMP Al Kautsar.

Dia menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu โ€˜Alaihi Wa Sallam pernah berkata bahwa beliau sangat senang dengan para pemuda-pemudi yang menyelamatkan agama Allah. Rasulullah diutus oleh Allah untuk membawa perdamaian, baik di negara Indonesia, Kota Gaza Palestina, ataupun di tempat-tempat lainnya.

โ€œAllah dan Rasulullah sangat mencintai para pemuda dan pemudi yang memiliki kecerdasakan, intelektual tinggi, keberanian dan kehebatan untuk berjuang bersama dalam memperjuangkan agama Allah,โ€ ujarnya.

Syekh Bayan Abu Ali menegaskan, kalau kita mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka wajib bagi kita untuk menuntut ilmu supaya menjadi anak yang cerdas sehingga ketika meraih cita-cita menjadi tentara, polisi, arsitek, dan profesi lainnya senantiasa dilingkupi dengan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Syekh Bayan juga menceritakan tentang kisah para pemuda yang sejak remaja sudah menjadi pemimpin, seperti Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, termasuk kisah Salahudin Al Ayyubi yang membebaskan Masjidil Aqsa.

โ€œDi waktu kecil, Ibu Salahudin berkata kepada Salahudin Al Ayyubi, ya Salahudin belajarlah yang rajin, pintar-pintar lah, tumbuh dewasa dan besarlah, maka kelak saat kau tumbuh besar dan dewasa bebaskan Masjidil Aqsa, dan itu menjadi doa. Maka Salahudi Al Ayyubi tercatat dalam sejarah sebagai pembebas Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa,โ€ cerita Syekh Bayan.

Dia mengatakan, selama satu tahun ini dimulai sejak Oktober 2023, orang Yahudi dan Israel melakukan pembantaian di Palestina, hingga saat ini sekitar 24.000 warga Palestina syahid .

Orang-orang Israel tidak hanya membantai dan membunuh anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, laki-laki dan perempuan, tetapi juga menghancurkan fasilitas kesehatan, rumah sakit, puskemas, klinik-klinik, masjid, dan rumah-rumah warga.

Menurut Syekh Bayan, saat ini kita berkumpul di lapangan SMP AKA memperingati Maulid Nabi, tetapi anak-anak dan masyarakat di Kota Gaza yang setiap tahunnya juga memperingati Maulid Nabi tidak bisa melakukannya karena dalam kondisi diteror, diancam, dan dibantai oleh Israel.

โ€œBelajarlah yang rajin dan capailah cita-cita kalian, semoga kita semua kelak bisa membantu membebaskan Palestina. Pemerintah Indonesia juga sangat peduli dengan kebebasan Palestina, semoga kita semua bisa memerdekakan Palestina,โ€ pungkasnya.

,


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *